وَلَقَدْ
صَرَّفْنَا فِي هَذَا الْقُرْآَنِ لِلنَّاسِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ وَكَانَ
الْإِنْسَانُ أَكْثَرَ شَيْءٍ جَدَلًا
“Dan Sesungguhnya kami Telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al
Quran Ini bermacam-macam perumpamaan. dan manusia adalah makhluk yang paling
banyak membantah.”(al-kahf:54)
Perumpamaan dalam al-quran amat banyak. Allah swt datangkan
perumpamaan demi perumpamaan kepada manusia agar mereka dapat mengambil iktibar
daripadanya. Dalam bahasa Melayu kita orang-orang tua kita dulu bawa banyak
perumpamaan untuk mendidik anak-anak. Seperti aur dengan tebing, seperti anjing
dengan bayang-bayang nak ajar supaya jangan kita tamak. Apa lagi? Bagai pinang
dibelah dua dan sebagainya.
Dalam quran Allah bawa datangkan perumpamaan supaya mudah-mudahan
dengannya kita beringat dan ambil iktibar. Banyak contoh perumpamaan dalam quran,
Contohnya:
إِنَّ
اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلًا مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا
“Sesungguhnya Allah tidak malu membuat perumpamaan berupa nyamuk
atau yang lebih rendah dari itu.”(al-baqarah:26)
وَلَوْ
شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ
هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ
تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ذَلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآَيَاتِنَا
فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan kalau kami kehendaki, Sesungguhnya kami tinggikan (darjat)nya
dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurut hawa
nafsunya yang rendah, Maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya
dijelirkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia menjelirkan lidahnya
(juga). demikian Itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat
kami. Maka Ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.“(al-a’raf:176)
مَثَلُ
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ
أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِئَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ
يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah
adalah seperti dengan sebiji benih yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada
tiap-tiap tangkai seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa
yang dia kehendaki. dan Allah Maha luas kurnianya lagi Maha Mengetahui.”al-baqarah:261)
Allah swt umpamakan orang alim yang tak beramal dengan ilmunya
macam himar
مَثَلُ
الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ
يَحْمِلُ أَسْفَارًا بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآَيَاتِ
اللَّهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, Kemudian
mereka tiada memikulnya adalah seperti kaldai yang membawa kitab-kitab yang
tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu.
dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.”(al-jumuah:5)
Tiada memikulnya maksudya tidak mengamalkannya.
Ayat lain banyak lagilah berkenaan perumpamaan ini. Banyak-banyak
perumpamaan yang Allah bagi ni tak akan bagi keinsafan dan kefahaman kacawali
kepada orang berilmu.
وَتِلْكَ
الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ وَمَا يَعْقِلُهَا إِلَّا الْعَالِمُونَ
“Dan perumpamaan-perumpamaan Ini kami buat untuk manusia; dan tiada
yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.”(al-ankabut:43)
Nak jadi orang berilmu ni kena belajar. Tak ada orang atas muka
bomi ni yang lahirnya terus jadi alim. Tak ada. Ilmu ni dapat dengan asbab
belajar. Belajar ini perlu kepada sabar perlu kepada tekun bersungguh-sungguh. Bukan
sekadar dengar telinga saja. Kena baca kena buat ulang kaji, buat penyelidikan
yang kita panggil research. Kalu tak faham kena tanya.
Sebab itu kena balik kepada ilmu. Allah kata perumpamaan-perumpamaan
ini yang memahaminya adalah orang berilmu. Dan dalam ayat lain Allah kata orang yang takut kepada Allah ni ialah dalam
kalangan ulama - Orang berilmulah! Ulama ni kalimah jamak mufradnya alim.
Mudah-mudahan kita dapat memahaminya dan seterusnya menatijahkan
perasaan takut kepada Yang Maha Pencipta. Kita ini tiada apa-apa. Hanya tunggu
masa untuk dijemput ke sana.
Allah Telah menurunkan air (hujan) dari langit, Maka mengalirlah
air di lembah-lembah menurut ukurannya, Maka arus itu membawa buih yang
mengambang. dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat
perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah
Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. adapun buih itu,
akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat
kepada manusia, Maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan. Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhannya,
(disediakan) pembalasan yang baik. dan orang-orang yang tidak memenuhi seruan
Tuhan, sekiranya mereka mempunyai semua (kekayaan) yang ada di bumi dan
(ditambah) sebanyak isi bumi itu lagi besertanya, niscaya mereka akan menebus
dirinya dengan kekayaan itu. orang-orang itu disediakan baginya hisab yang
buruk dan tempat kediaman mereka ialah Jahanam dan Itulah seburuk-buruk tempat
kediaman. (ar-ra’du:17-18)
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه
أجمعين.